Minggu, 08 Mei 2016

Etihad Stadium


Stadion City of Manchester di Manchester, Inggris, sekarang bernama Etihad Stadium karena alasan sponsor, merupakan sebuah stadion sepak bola. Stadion ini digunakan sebagai kandang dari klub sepak bola Manchester City sejak tahun 2003. Pada awalnya stadion ini dibangun sebagai tempat penyelenggaraan Pesta Olahraga Persemakmuran 2002.
Nama stadion berubah menjadi Etihad Stadium sejak Juli 2011 untuk tujuan sponsorship. Stadion ini merupakan stadion terbesar kelima di Liga Utama Inggris dan terbesar keduabelas di Britania Raya dengan kapasitas 47.726 kursi.
Pertandingan sepak bola pertama di stadion ini adalah pertandingan persahabatan antara Manchester City dan Barcelona pada tanggal 10 Agustus 2003. Manchester City memenangi pertandingan tersebut dengan skor 2-1, dan Nicolas Anelka mencetak gol yang pertama di stadion ini.

Empat hari kemudian pertandingan kompetisi pertama adalah pertandingan Piala UEFA antara Manchester City dengan klub Liga Utama Wales, The New Saints, di pertandingan ini City menang dengan skor 5-0 dan Trevor Sinclair mencetak gol kompetisi pertama di stadion ini. Pertandingan kandang pertama Manchester City di Liga Utama Inggris dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2003 melawan Portsmouth dengan hasil imbang 1-1, dan pemain Pompey, Yakubu Aiyegbeni mencetak gol liga pertama di stadion ini.

Sabtu, 07 Mei 2016

Manchester City FC

Manchester City Football Club (dikenal pula sebagai Man City atau The Citizens) adalah sebuah klub sepak bolaprofesional dari Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini adalah klub sekota dengan Manchester United dan bermarkas di Stadion Etihad, Manchester.
Pertandingan pertama dimainkan pada bulan November 1880. Pada waktu itu masih bernama St Mark's (West Gorton). Pada tahun 1887 berubah nama menjadi Ardwick A.F.C, dan pada tahun 1894 menjadi Manchester City F.C.
City telah memenangi Liga Inggris sebanyak 3 kali, Piala FA 4 kali, Piala Liga Inggris 2 kali, dan Piala Winners Eropa 1 kali. Periode tersukses klub ini terjadi pada era akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Pada saat itu City di bawah asuhan manager Joe Mercer dengan asistennya Malcolm Allison dan beberapa pemain seperti Colin Bell, Mike Summerbee danFrancis Lee.
Mulai tahun 1980-an City mengalami masa penuh gejolak penurunan yang berpuncak pada degradasi ke tingkat ketigasistem liga sepak bola Inggris pada tahun 1998 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Pada waktu era Liga Primer Inggris pertama kali dibentuk tahun 1992, City adalah salah satu pendirinya. Tetapi prestasi klub tidak kunjung membaik, bahkan City harus terdegradasi kembali ke tingkat kedua hingga 2 kali, sementara di ajang Piala FA sejak bergulirnya Liga Primer Inggris, prestasi terbaik City hanya sampai pada perempat-final.
Setelah mengakhiri liga di musim 2006-07 pada posisi empatbelas, musim berikutnya prestasi klub mulai merangkak naik. Pertengahan tahun 2007 klub resmi menjadi milik milyarder Thailand yang ambisius, yang juga adalah mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra. Tapi kepemilikan Thaksin tidak berlangsung lama. Karena dituduh kasus korupsi di negeranya, akhirnya pada September 2008 Thaksin menjual kepemilikan klub kepada pengusaha yang juga anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yaitu Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.

Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan kemudian menghabiskan ratusan jutaan poundsterling untuk membeli pemain kelas atas agar klub menjadi kompetitif. Sukses menyusul pada tahun 2011, Manchester City lolos ke Liga Champions UEFA dan memenangkan Piala FA. Keberhasilan ini mencapai puncaknya dengan menjuarai Liga Premier Inggris 2011-12.


KEPEMILIKAN

Pada 22 Juni 2007 Dewan Klub menyetujui penawaran sebesar 81,6 juta poundsterling oleh milyarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri Thailand untuk membeli City.[17] Akhirnya pada 6 Juli 2007 Thaksin Shinawatra resmi memiliki klub dengan menguasai 75% saham City[18], sehingga klub ini menjadi salah satu klub Inggris yang dimiliki oleh pihak asing.
Pada saat Hughes naik menjadi manajer klub, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri diThailand. Thaksin mengerti bahwa posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai klub. Akhirnya pada tanggal 23 September 2008 Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pemilik Abu Dhabi United Group resmi memiliki klub, setelah membelinya dari Thaksin Shinawatra senilai 200 juta poundsterling.[19]
Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil tersebut.


WARNA DAN LAMBANG CLUB

Warna klub


Seragam Tandang yang digunakan pada final Piala FA 1969

Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih. Sejak musim 2011-2012 seragam kandang city baik kaus dan celana mengunakan warna yang sama yaitu biru langit. Asal-usul warna seragam kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan biru langit sejak 1892 atau sebelumnya.
Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak tahun 1960-an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Sebuah brosur yang berjudul Famous Football Clubs - Manchester City diterbitkan pada 1940-an menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam merah dan hitam. Dari laporan yang berasal dari tahun 1884 menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja.
Ide untuk menggunakan kaus merah dan hitam datang dari mantan asisten manajer Malcolm Allison, yang percaya bahwa dengan mengadopsi warna AC Milan akan mengilhami City untuk mencapai kejayaan.

Lambang
Lambang Manchester City tahun 1960an

Lambang klub saat ini mulai digunakan pada tahun 1997, dikarenakan bahwa lambang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang. Lencana tersebut didasarkan pada lengan kota Manchester, dan terdiri dari sebuah perisai di depan sebuah elang emas. Fitur perisai kapal pada setengah bagian atas menggambarkan Kanal Kapal Manchester, dan tiga garis-garis diagonal di bagian bawah, menggambarkan kota tiga sungai. Bagian bawah terdapat pita dengan sebuah kata Superbia in Praelio, yang artinya dalam Bahasa Latin adalahKebanggaan di Pertempuran atau dalam Bahasa Inggris Pride in The Battle. Di atas elang ada tiga bintang tiga, yang murni hanya sebagai dekorasi.
City sebelumnya sudah mempunyai 2 lambang, yang mulai digunakan sejak tahun 1960an dan mulai tahun 1972 sampai dengan tahun 1997. Tapi lambang tersebut tidak digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang.

Lambang Manchester City dari tahun 1972-1997

Akan tetapi, pada kesempatan saat City bertanding di final Piala FA, lambang tersebut tidak gunakan. City menggunakan lambang Kota Manchester pada kausnya sebagai simbol kebanggaan dari kota Manchester pada acara-acara besar. Praktek ini dilakukan karena sebelum tahun 1960an, seragam City tidak menggunakan lambang apapun, sehingga untuk melengkapi sejarah klub digunakanlah Lambang Kota Manchester tersebut.
Lambang Kota Manchester mulai digunakan City pada partai Final Piala FA 1926 hingga partai Final Piala FA 1981 dimana pada saat keduanya tersebut City menjadi runner-up. Pada final Piala FA 2011, City menggunakan kembali lambang biasanya dengan legenda khusus, tetapi Lambang Kota Manchester dimasukkan sebagai logo monokrom kecil di nomor di bagian belakang kaos pemain.

MSC Indonesia


SEJARAH MCSC INDONESIA
Berawal dari situs jejaring Facebook  dan berlanjut ke kopi darat yang pertama kali diadakan pada awal tahun 2010, dari sini muncul nama-nama seperti  Andika Lidiansyah, Bregas Aditya, Ricky Dungky, Renza Rovi, Abdul Hafiiz Mursyid Elazri & Dimas Indriansyah. Didasari visi & misi yang sama serta rasa cinta kepada klub Manchester City mereka sepakat untuk membesarkan nama Manchester City di Indonesia, alhasil tepat pada 03 Desember 2010 terbentuklah MCSC Indonesia dengan nama awal MCFC Indonesia dan terpilihlah Taufiq M. Pratama sebagai Ketua Umum.
Tidak hanya eksis di dunia maya, komunitas ini juga rutin mengadakan kegiatan seperti nonton bareng, futsal, serta tampil di acara – acara musik, olahraga, & kuis bersama stasiun TV swasta di Indonesia, hal ini membuat komunitas ini semakin dikenal. Puncaknya adalah saat MCSC Indonesia didaulat suatu produk minuman untuk mengawal Piala FA yang datang ke Indonesia selama 3 hari Berturut-turut.
MCSC Indonesia akhirnya diakui oleh suporter Manchester City yaitu MCFCSC ( Manchester City F.C. Supporters Club ) yang berdiri sejak tahun 1949, dan menjadi satu – satunya fan base resmi supporter Manchester City Di Indonesia. Semoga di tahun – tahun yang akan datang MCSC Indonesia bisa menjadi Fan Base Manchester City terbesar di seluruh dunia.

PERJALANAN MCFC INDONESIA SELAMA DUA TAHUN
Di awal tahun 2011, para founder MCSC Indonesia mengadakan acara gathering atau berkumpul bersama pecinta Manchester City di daerah Jakarta dan Bandung untuk membicarakan, struktur organisasi, serta merancang AD/ART di tahun 2011. Setelah struktur Organisasi dan AD/ART ditetapkan, baru merancang program kerja di tahun 2011.
Di pertengahan tahun, kami menyambut kedatangan piala FA ke Jakarta selama tiga hari. Pada saat itu, kami terus mengikuti dan “mengawal” piala yang telah dijuarai oleh Manchester City pada Mei 2011 saat mengalahkan Stoke City.
Selama 2011 tersebut, kami juga rutin mengadakan nonton bareng pertandingan-pertandingan Manchester City baik dari undangan stasiun Televisi, supporter klub sepak bola lain, dan secara mandiri dengan mengadakan nobar di home base, yaitu di Djoeragan Koffie Batavia di bilangan Mampang, Jakarta Selatan.
Pada 2011 itu pula kami mulai melebarkan sayap organisasi MCSC Indonesia di beberapa daerah di Indonesia.Dengan berkomunikasi menggunakan jejaring social seperti Facebook dan Twitter, beberapa daerah seperti Aceh, Makassar, Manado dan beberapa daerah lain mulai membentuk Branch resmi MCSC Indonesia.
PENGUKUHAN SECARA RESMI
Pada akhir 2011 pengurus MCSC Indonesia, mencari koneksi untuk mengukuhkan MCFC Indonesia sebagai organisasi supporter resmi klub Manchester City di tanah air. Berawal dari seorang teman yang berada di Ibukota Inggris, London, memberikan kontak langsung melalui surat elektronik atau email kepada sekretaris jenderal organisasi pendukung resmi Manchester City langsung yang bernama Kevin Parker. Lalu beliau memberitahukan tata cara menjadi cabang organisasi resmi dari Manchester City Fans Club.
Setelah memenuhi persyaratan yang diberikan, MCSC Indonesia pun dikukuhkan menjadi cabang resmi organisasi Manchester City Supporters Club (MCSC) Branch of Indonesia. Pengukuhan secara resmi tersebut ditandai dengan pemberian Member Card resmi serta pencantuman branch atau cabang Manchester City Fans Club Indonesia di situs resmi mereka yaitu mcfcsc.com atau secara detail bisa dilihat dalam link ini: http://www.mcfcsc.com/index.php/branches/id/indonesia. Pengukuhan secara resmi tersebut sekaligus menjadi kado ulang tahun MCSC Indonesia yang pertama.
Di awal 2012, sudah ada 15 branch resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.  Ada beberapa kejadian unik yang terjadi, salah satunya adalah anggota MCFC Indonesia yang bernama Dian Permata Putri, videonya saat menyanyikan lagu “Blue Moon” dan “The Beat Goes On” mendapat perhatian dari situs resmi Manchester City, mcfc.co.uk dan video tersebut masuk ke dalam rubric “Fans” di dalam situs tersebut.
Seiring berjalannya waktu, MCSC Indonesia mengikuti beberapa kegiatan seperti turnamen futsal antar fans club, gathering antar fans club, menjadi pembicara di beberapa radio serta mengikuti kuis di beberapa stasiun televisi swasta.
Pada bulan Agustus, MCSC Indonesia berkesempatan menonton skuat asuhan Roberto Mancini tersebut bertanding di Malaysia. Sekitar 40 orang anggota MCSC Indonesia pun melakukan perjalanan ke negeri jiran tersebut untuk melihat pertandingan Man.City  vs  Timnas Malaysia. Selain menonton Manchester City bertanding, kami juga bertemu dengan beberapa perwakilan MCSC dari Negara-negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

PERUBAHAN NAMA, REFORMASI DAN RESTRUKTURISASI
Di penghujung tahun 2012 ini, selain memperingati hari jadi kedua MCFC Indonesia, para pengurus juga mengadakan perubahan nama menjadi MCSCI (Manchester City Supporters Club Indonesia ) dan restrukturisasi kepengurusan serta pengukuhan calon ketua baru. Hal ini dikarenakan pengunduran diri oleh ketua MCSC Indonesia sebelumnya, Taufiq M Pratama dan sekarang Jimmy terpilih sebagai Ketua yang baru.
Dengan usia yang bertambah dan kepengurusan yang baru ini, diharapkan membawa perubahan yang lebih baik. Pada tahun 2013 mendatang, diharapkan MCFC Indonesia dapat lebih memperbanyak keanggotaan dan Branch di seluruh Indonesia, serta menambah kegiatan organisasi yang berhubungan dengan Manchester City.
Mimpi MCSC Indonesia di usia yang kedua ini untuk mendatangkan klub Manchester City bertanding di tanah air.